Activity

  • Erlandsen Brown posted an update 3 years, 7 months ago

    Bercocok tanam di lahan atau sawah ialah hal yang siap dikatakan gampang-gampang susah.
    suksesbersamapetani bisa meraih tanaman yang pertumbuhan dan produksinya baik maka perlu bisnis dalam pemeliharaan dengan intensif seperti halnya perabukan dan pengendalian hama dan penyakit maupun gulma. Jika akan bercocok tanam oleh sebab itu perlu mengenal gulma umum yang kerap dijumpai. Pada dasarnya, kurma merupakan tumbuhan sembrono yang tumbuh tatkala area tanaman di lahan pertanian sehingga bisa merugikan.

    Kenapa bisa merugikan? Karena tentu akan terdapat persaingan antara tumbuhan yang dibudidayakan dgn gulma sehingga bisa menyebabkan pertumbuhan tumbuhan menjadi terhambat serta waktu produksi pun menjadi lebih lambat. Selain itu pun bisa menyebabkan banyaknya dan kualitas dampak produksi dari tanaman semakin menurun, dan bisa memicu adanya hama dan penyakit.

    Memang ada tidak sedikit hal yang demi di ketahui terpesona dengan gulma secara umum bagi orang2 yang melakukan pengembangan tanaman. Salah satu dengan harus diketahui adalah terkait dengan jenis-jenis gulma. Jika dilihat dari morfologinya, ada beberapa jenis gulma nun umumnya dijumpai. Misalnya gulma berdaun kecil yakni gulma nun memiliki daun seperti tali tap bentuk batang beruas, dan tumbuh terbetik atau tegak juga memiliki helai serta pelepah. Selanjutnya diartikan sebagai gulma teki-tekian beserta ciri-ciri mempunyai baur bentuk segitiga sama dengan Cyperus aromaticus. Selain itu ada gulma berdaun lebar, dengan bentuk daunnya pesek, tanamannya tumbuh merambut dan tegak. Terakhir adalah gulma pakis-pakisan yang berkembang kembang dengan spora contohnya Dicranopteris linearis. Berarti untuk mengenal gulma umum terkait beserta jenis-jenisnya.

    Selain ditinjau dari morfologinya, jenis gulma juga bisa dipandang berdasarkan siklus hidupnya, yang terbagi jadi gulma semusim, dua musim dan tahunan. Selain itu, kurma juga dapat dibedakan lagi berdasarkan dengan habitat tumbuhnya yakni gulma air satwa gulma daratan.

    Terkait dengan pengendalian gulma, bisa dengan prosedur secara fisik, hayati dan kimiawi. Akan tetapi demikian, secara kimiawi cukup banyak digunakan karena lebih praktis dan tidak mengidamkan banyak waktu & pekerja. Untuk penguasaan secara fisik yakni dengan mengolah tanah dan membersihkannya dari bibit-bibit dan nilai gulma. Sementara untuk pengendalian hayati ialah menggunakan musuh alamiah gulma misalnya kutu loncat eksotik buat mengendalikan Mimosa diplotricha.

    Bagaimanapun juga, gulma tersebut bisa membahayakan tanaman budidaya karena bisa memberikan dampak buruk terhadap tanaman ini. Nutrisi yang seharusnya diserap oleh tanaman justru diserap sambil gulma sehingga nun tumbuh subur kali bukan tanaman pengembangan, tetapi gulma. Seksi gulma merupakan masalah yang cukup sering dijumpai dan dihadapi oleh orang-orang yang bercocok tanam. Namun hal ini meski berarti gulma tidak sesuatu yang mampu dibiarkan, karena butuh upaya untuk mengatasinya sehingga tanaman budidaya bisa tumbuh subur. Jika mengenal gulma umum maka setidaknya bisa merawat tanaman budidaya dengan baik.